Bisnishotel, BANDUNG – Tokopedia dan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) melakukan riset mengenai inisiatif hyperlocal terhadap geliat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) secara nasional.
Berdasarkan hasil penelitian Tokopedia bersama INDEF, indeks penjualan di kota dengan inisiatif hyperlocal Tokopedia meningkat 147% pada 2020-2021 dibandingkan 2017-2019.
Menurut Kepala Departemen Corporate Affairs Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya program hyperlocal menjadi inisiatif Tokopedia untuk mendekatkan penjual dan pembeli demi mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.
“Kenaikan persentase ini menunjukkan program inisiatif hyperlocal Tokopedia turut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi dan mendorong pemulihan ekonomi di beberapa kota,” ujar Ekhel, dalam acara media briefing Tokopedia di Ambrogio Patisserie, Selasa (28/3/2023).
Bertajuk “Inisiatif Hyperlocal: Kontribusi Tokopedia untuk Geliat UMKM Nasional”, program hyperlocal Tokopedia mampu tingkatkan penjualan UMKM hingga jaga pertumbuhan ekonomi.
Tercatat ada 3 kota dengan hyperlocal Tokopedia yang memiliki indeks penjualan dan indeks omzet penjualan paling tinggi yaitu kota Bandung dengan pencapaian indeks penjualan sebesar 27% dan indeks omset penjualan 100%.
Disusul oleh Surabaya dengan nilai indeks penjualan 194% dan indeks omset penjualan 85%, serta Yogyakarta senilai 148% dan 64%.
Angka pertumbuhan tersebut merupakan salah satu dorongan dari konsistensi Tokopedia dalam mendukung para pelaku UMKM di seluruh Indonesia lewat inisiatif Hyperlocal yang memberi dampak positif.
Jika membandingkan data tahun 2017-2019 dengan 2020-2021, Bandung termasuk kota yang mengalami peningkatan indeks jumlah penjual sebesar 65%. Sementara Surabaya meningkat 48%, dan Yogyakarta meningkat 67%.
Sedangkan, menurut peneliti INDEF, Nur Komaria mengatakan pengingkatan tersebut tidak hanya ditunjung oleh hasil penjulan saja, namun terdapat peningkatan pada indeks pembeli.
“Hasil riset juga menunjukkan Bandung menjadi salah satu kota yang turut mengalami peningkatan indeks jumlah pembeli yakni sebesar 122%, disusul oleh Yogyakarta 142%, dan Surabaya sebanyak 154%,” ujar Nur Komaria, ditempat yang sama.